Rasio keuangan Camel memiliki daya klasifikasi atau daya prediksi untuk kondisi bank yang mengalami kesulitan keuangan dan bank yang mengalami kebangkrutan.
Metode yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio keuangan camel memiliki daya klasifikasi atau daya prediksi untuk kondisi bank yang mengalami kesulitan keuangan dan bank yang mengalami kebangkrutan.
Metode yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio keuangan camel memiliki daya klasifikasi atau daya prediksi untuk kondisi bank yang mengalami kesulitan keuangan dan bank yang mengalami kebangkrutan.
Rasio camel dapat dihitung berdasarkan sebagai berikut :
Keterangan | L | KL | D | M | Jumlah |
1.Penempatan pada bank lain | 1,421,270 | 0 | 0 | 0 | 1,421,270 |
2.Kredit yang diberikan | - | - | - | - | - |
a. Kepada pihak terkait | - | - | - | - | - |
b. Kepada pihak tidak terkait | 6,306,892 | 2,750 | 0 | 47,431 | 6,357,073 |
3.Jumlah Aktiva Produktif | 7,728,162 | 2,750 | 0 | 47,431 | 7,778,343 |
4.NPL Net (%) | - | - | - | - | 0.12 |
5.Rasio KPMM (%) | - | - | - | - | 19.19 |
6.Loan to Deposit Ratio (%) | - | - | - | - | 80.92 |
7.Return on Asset (ROA) (%) | - | - | - | - | 0.45 |
- CAR adalah jumlah minimum yang harus dipenuhi oleh suatu bank. Jumlah minimum ini ditetapkan oleh pihak yang berwenang yaitu bank sentral Bank Indonesia. CAR digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki oleh bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan. Menurut sinungan CAR adalah perbandingan modal sendiri bank dengan kebutuhan modal yang tersedian setelah dihitung pertumbuhan resiko (margin risk) dari akibat yang berisiko. Maksudnya adalah, modal sendiri yang dimiliki suatu bank dibandingkan dengan aktiva tertimabang menurut resiko.
- ROA (Return On Assets adalah rasio) yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank untuk menghasilkan keuntungan secara relative dibanding dengan total assetnya dengan kata lain ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset bank tersebut. Semakin tinggi ROA yang dimiliki bank maka semakin besar laba atau yang didapat oleh bank tersebut serta semakin bagus pula posisi bank dari segi penggunaan asset yang biasanya akan meningkatkan saham dari bank tersebut.
- ROE (Return on Equity) adalah perbandingan keuntungan yang diperoleh bank dengan total modal sendiri. Semakin besar ROE maka semakin besar kenaikan laba bersih bank yang bersangkutan serta akan meningkatkan harga saham dan pembagian deviden kepada investor.
- NIM (Net Interest Margin) adalah perbandingan antara pendapatan bunga bersih dengan rata-rata aktiva produktif.